Pages

Featured Posts

Jumat, 19 Agustus 2011

Elis G. Otis

Elisha Otis dilahirkan di dekat Halifax, Vermont, di mana ayahnya selama bertahun-tahun hakim perdamaian dan legislator negara. Dia menerima pendidikan dasar di kota kelahirannya dan pada usia 19 tahun pindah ke Troy, NY, di mana ia masuk ke dunia perdagangan konstruksi. Kesehatan yang buruk menyebabkan ia beralih ke usaha pengangkutan barang antara Troy dan Brattleboro, Vt Dalam pola yang ia ulangi beberapa kali dalam hidupnya, ia menabung cukup uang untuk memulai operasi sendiri, dalam hal ini gristmill kecil. 

Sekitar tahun 1845 Otis lagi-lagi dipaksa oleh kesehatan yang buruk untuk mengubah pekerjaan. Dia pindah ke Albany, NY, di mana ia menjadi montir utama di sebuah pabrik ranjang. Akhirnya ia membuka sebuah toko mesin kecil di kota itu. Sekali lagi ia terpaksa menyerah dan menjadi montir utama di sebuah pabrik di Bergen, NJ Putranya, Charles, maka hanya 15 tahun, begitu mahir pada bidang mesin sehingga dia diangkat sebagai teknisi dengan perusahaan yang sama. 

Pada tahun 1852 perusahaan mengirim Otis ke Yonkers, NY, untuk mengawasi pemasangan mesin di pabrik baru, dan di sana ia membuat beberapa perbaikan dalam lift yang dia bekerja. Dia menunjukkan perbaikan di New York dan diterapkan untuk paten pada perangkat. Lift terdiri dari platform yang diangkat oleh tali di antara dua tiang vertikal. Di dalam setiap posting adalah rak dirancang untuk menangkap dua pawls diatur dalam bingkai platform yang ketika mengangkat berhenti. Pada tahun 1854 dilaporkan bahwa "pawls dicegah dari bantalan terhadap rak selama gerakan ke atas dari frame, dan gesekan banyak terhindarkan demikian, dan jika tali harus istirahat, atau terlepas dari poros mengemudi, atau terputus dari kekuatan motif sengaja, platform akan dipertahankan, dan tidak ada cedera atau kecelakaan yang mungkin dapat terjadi, seperti berat dicegah dari jatuh. " 

Scientific American yang disebut perangkat "baik" dan mengatakan bahwa itu "dikagumi" di New York. Menerima pesanan beberapa lift, Otis lagi mendirikan toko sendiri dan dengan bantuan anaknya mulai memproduksi mereka. Dia terus menciptakan dan paten perangkat lain, tapi bisnis lift nya hanya tumbuh lambat dan masih agak kecil ketika dia meninggal, seorang pria yang relatif muda. Putranya dilakukan pada perusahaan. Dengan pertumbuhan kota-kota dan pengenalan rumah apartemen dan gedung pencakar langit di tahun-tahun setelah Perang Sipil, lift Otis datang untuk memimpin lapangan.Bacaan lebih lanjut 

Tidak ada biografi yang memadai Otis. Pentingnya karyanya untuk pertumbuhan kota-kota Amerika diperiksa dalam Carl W. Condit, Amerika Bangunan Art: Abad Kesembilan Belas (1960).

Blaise Pascal

Ilmuwan dan filsuf Perancis Blaise Pascal (1623 1662 M) memang sejak kecil sudah menunjukkan bakatnya sebagai ahli matematik yang disegani, pakar dalam bahasa Perancis serta dikenal sebagai filsuf besar yang relijius.Blaise Pascal terlahir di Clermont Ferrand pada 19 June 1623. Ayahnya Etienne Pascal, penasehat kerajaan yang kemudian diangkat sebagai presiden organisasi the Court of Aids di kota Clermont. Ibunya wafat saat ia berusia 3 tahun, meninggalkan ia dan dua saudara perempuannya, Gilberte dan Jacqueline. Pada tahun 1631 keluarganya pindah ke Paris.

Geometer cilik
 
Sejak usia 12 tahun, ia sudah biasa diajak ayahnya menghadiri perkumpulan diskusi matematik. Ayahnya mengajarinya ilmu bahasa, khususnya bahasa Latin dan Yunani, tapi tidak matematik. Ayahnya sengaja melewatkan pelajaran matematik kepada Pascal semata-mata untuk memancing rasa keingintahuan si anak. Pascal lantas terbiasa berexperimen dengan bentuk-bentuk geometri, serta menemukan rumus-rumus geometri standar dan memberikan nama rumus tersebut dengan namanya sendiri.

Tahun 1640 Pascal sekeluarga pindah ke kota Rouen. Saat itu, ia masih diajari langsung oleh ayahnya, namun Pascal belajar dengan sangat giat bahkan sampai menguras stamina dan kesehatannya sendiri. Jerih payahnya tak sia-sia, akhirnya ia berhasil menemukan teorema Geometri yang menakjubkan.

Kadang-kadang ia menyebut teorema tersebut sebagai "hexagram ajaib” sebuah teorema tentang persamaan persilangan antar garis. Bukan sebuah teorema yang sekedar menghitung keseimbangan bentuk, tapi, lebih mendasar dan penting, yang saat itu sama sekali belum pernah dikembangkan menjadi sebuah cabang ilmu matematik tersendiri – geometri proyeksi. Pascal kemudian menggarapnya jadi sebuah buku, Essay on Conics, yang diselesaikannya sampai tahun 1640, di mana hexagram ajaib menjadi bahasan utama, yang membahas ratusan penghitungan tentang kerucut, juga membahas teorema Apollonius, yang mengagumkan bukan cuma karena usianya yang masih sangat muda saat itu (16 tahun) namun karena penghitungannya juga menyertakan unsure-unsur tangens, dsb.

Menganut Jansenis dan biara Port Royal
 
Tahun 1646 ayah Pascal mengalami kecelakaan kemudian dirawat di rumah. Beberapa tetangga berkunjung membesuk –kebetulan beberapa diantaranya penganut Jansenist, yang didirikan oleh Cornelis Jansen, seorang professor kelahiran Belanda yang mengajar teologi di Universitas Louvain. Sebuah kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Jesuit. Pascal tampaknya terpengaruh dan menjadi pengikut Jansenists, dan menjadikannya amat menentang ajaran Jesuits. Adiknya, Jacqueline juga berniat ingin masuk biara Jansenist di Port Royal. Ayah Pascal, Etienne Pascal tak menyukai hal ini, kemudian mengajak keluarganya pindah ke Paris, namun setelah ayahnya meninggal pada tahun 1651 Jacqueline bergabung dengan biara Port Royal. Pascal masih sibuk menikmati kehidupan duniawinya --bersama teman-temannya dari kalangan bangsawan-- menghabiskan uang warisan ayahnya. Akhirnya pada tahun 1614, ia sepenuhnya menjadi penganut Jansenisme, dan ia pun memulai kehidupan osteriknya di biara Port Royal.

Provincial Letters
 
Pada tahun 1655 Antoine Arnauld, seorang penulis kondang mengulas tentang ajaran Jansenisme, yang secara resmi dilarang pemerintah Sorbonne sebagai ajaran bidah, lalu Pascal menjawab tulisan tersebut dengan menulis di media kondang the Provincial Letters dengan menggunakan nama samaran Louis de Montalte, yang bertujuan untuk mempertahankan ajaran Jansenisme. Mereka seolah-olah berpolemik antara dua orang sahabat, mulai dari 13 Januari 1656, hingga 24 Maret 1657. Media the Provincial Letters beroplag ribuan dan beredar ke seluruh pelosok Paris, penganut Jesuits mencoba memancing siapa sebenarnya si penulis tersebut –-dengan cerdiknya malah mengolok-olok mereka yang berusaha mengungkap jati dirinya.

The Pensees
 
Berita tentang kehidupan pribadi Pascal tak banyak terdengan semenjak ia memasuki kehidupan di Port Royal. Saudara perempuannya, Gilberte melihat dia menjalani kehidupan asketis. Pascal, selain tak terlalu suka melihat adik perempuannya sibuk dengan anak-anaknya, juga sebal dengan pembicaraannnya yang melulu soal urusan perempuan. Mulai 1658 penderitaan sakit kepalanya semakin memuncak, akhirnya meninggal pada 19 Agustus 1662.

Ketika wafat Pascal meninggalkan sebuah karya tulis yang belum selesai perihal teologi, the Pensees, sebuah apologi Kekristenan, sehingga , baru diterbitkan 8 tahun kemudian oleh biara Port Royal dalam bentuk yang tak lengkap dan tak jelas. Sebuah versi terbitan yang lebih otentik pertama kali terbit tahun 1844. Yang mengupas tentang problem besar pemikiran Kristen, tentang kepercayaan yang bertentangan dengan Sebab, Kehendak-bebas, dan Pengetahuan-Awal. Pascal menjelaskan kontradiksi dan problem moral kehidupan, doktrin tentang Kejatuhan (keterusiran dari surga) yang menjadi landasan kepercayaan dan menjadi dasar pembenaran dari doktrin Penebusan.

The Pensees, berbeda dengan Provincial Letters, yang ditulis langsung oleh penulisnya, dengan gaya penulisan, yang tentu saja tidak sesuai, dengan kehebatannya sebagai sosok penulis termashur. The Letters, bagaimanapun juga, telah menempatkan Pascal ke dalam sejarah literatur bersama penulis-penulis besar Perancis. The Pensees terasa seolah ditulis oleh orang lain, yang seolah tak terlalu mementingkan soal agama. Namun demikian, meski berbeda antara keduanya, masing-masing tetap merupakan buku-buku penting dalam sejarah pemikiran keagamaan.

Karya-karya Matematik dan Ilmiah lainnya
 
Pascal juga menulis tentang hidrostatik, yang menjelaskan eksperi¬mennya menggunakan barometer untuk menjelaskan teorinya tentang Persamaan Benda Cair (Equilibrium of Fluids), yang tak sempat dipublikasikan sampai satu tahun setelah kematiannya. Makalahnya tentang Persamaan Benda Cair mendorong Simion Stevin melakukan analisis tentang paradoks hidrostatik dan dan meluruskan apa yang disebut sebagai hukum terakhir hidrostatik: bahwa benda cair menyalurkan daya tekan secara sama-rata ke semua arah (yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal). Hukum Pascal dianggap penting karena keterkaitan antara Teori Benda Cair dan Teori Benda Gas, dan tentang Perubahan Bentuk tentang keduanya yang kemudian dikenal dengan Teori Hidrodinamik.

Teori Pascal memberikan pengaruhnya pada teori matematik di saat Pascal memulai kehidupan di Port Royal yang digunakan mengatasi problem penghitungan yang berhubungan dengan kurva dan lingkaran, yang juga harus dikuasai oleh matematikawan modern. Ia banyak menerbitkan teorema yang diajukan sebagai tantangan kepada matematikawan lain untuk dipecahkan, tanpa satupun yang menjawabnya. Jawaban kemudian datang dari John Wallis, Christopher Wren, Christian Huygens, dan kawan-kawan, tanpa hasil yang memuaskan. Pascal akhirnya menerbitkan jawabannya sendiri dengan menggunakan nama samaran Amos DettonviIle (kemudian dikenal dengan anagram Louis de Montalte), kemudian matematikawan sekarang sering juga menyebut dirinya dengan nama ini.

Teori matematik probabilitas menjadi berkembang pertama kali ketika terjadi komunikasi antara Pascal dan Pierre de Fermat yang akhirnya menemukan bahwa kedua teori Pascal dan Matematika Probabilitas memiliki kesamaan meski masing-masingnya tetap berdiri sendiri. Pascal merencanakan menulis makalah tentang itu, namun lagi-lagi cuma cuplikan-cuplikan yang ditinggalkannya, yang diterbitkan setelah kematiannya. Ia tak pernah menulis teori matematik yang panjang lebar berbelit-belit, melainkan tulisan-tulisan pendek yang singkat, jelas, dan abadi. [Pustaka Biografi]

Charles Goodyear

Ilmuan yang Tidak Bisa Menikmati Hasil Temuannya

“Seorang pria memiliki alasan untuk menyesal hanya bila ia menabur dan tidak ada yang menuai”

Kata-kata Charles Goodyear di atas mungkin dapat menggambarkan kehidupannya selama ia menjadi ilmuan. Ia harus menerima kenyataan bahwa ia adalah salah seorang penemu yang tidak dapat menikmati hasil dari temuannya. Hal itu terjadi karena hasil penemuannya telah dibajak oleh orang lain. Ia pun meninggal dalam keadaan yang miskin sekali dan terlilit hutang sebesar $200 ribu.
Charles Goodyear lahir pada tanggal 29 Desember 1800 di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat. Ia adalah seorang penemu vulkanisasi (proses kimia untuk memperbaiki mutu karet dengan cara mencampur dengan belerang dan memanaskannya). Goodyear mengarang sebuah buku tentang penenmuannya yang terdiri dari 2 jilid dan berjudul Kekenyalan Karet dan Variasinya (1853-1855).

Cita-cita pada saat ia masih remaja adalah menjadi seorang pendeta. Tetapi, ayahnya memilki perusahaan kecil yang memproduksi barang-barang dari besi seperti cangkul, sabit, gergaji engsel pintu dan lainnya. Ketika ia berumur 21 tahun, ia bekerja sebagai karyawan ayahnya. Ia menikah pada umur 24 tahun dengan Clarissa Becher. Dari pernikahannya, Goodyear dikaruniai 7 orang anak. Kehidupan Goodyear sangatlah miskin sehingga ia terpaksa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara meminjam uang dan meminta makanan ke tetangga serta teman-temannya. Akhirnya, ia harus dipenjara karena tidak bisa melunasi hutang-hutangnya.
 

Pada tahun 1830 dunia sedang mengalami demam karet dan empat tahun kemudian Charles pun tertarik menggeluti dunia karet. Pada waktu itu, ada beberapa perusahaan karet yang memproduksi jas hujan, karet dan selang air karet. Tetapi, cuaca di Amerika sering berubah. Pada musim panas, karet biasanya menjadi lekat, lunak dan kehilangan bentuknya yang semula. Sedangkan pada musim dingin karet itu menjadi kaku dan rapuh. Ia pun berusaha untuk mengatasi sifat buruk dari karet yang tidak tahan terhadap pergantian musim. Berbagai eksperimen pun dilakukan selama tiga tahun. Namun, tetap tidak menemukan hasil. Eksperimen tersebut dilakukannya di dalam penjara. Setelah bebas dari penjara, ia berhutang lagi kepada salah satu temannya untuk melanjutkan eksperimennya. Pada tahun 1837, ia bertemu dengan Nathaniel M. Hayward (1808-1865), bekas karyawan pabrik karet Roxbury. Hayward juga membuat eksperimen dan berhasil menemukan bahwa karet yang dicampurkan belerang tidak akan lekat pada musim panas.
 

Pada suatu hari, secara kebetulan Goodyear menjatuhkan campuran karet dan belerang ke atas tungku api yang panas. Karena campurannya tidak meleleh, ia pun menjadi sangat heran. Esok harinya, ia dibuat heran lagi karena campuran tersebut berubah menjadi dingin. Campuran tersebut menjadi kedap air, kenyal dan kedap udara. Ketika dipanaskan lagi, karet tersebut menjadi tidak lekat, lunak dan berubah setelah secara kebetulan Goodyear menemukan vulkanisasi. Vulkanisasi berasal dari kata Vulkan, yaitu dewa api dalam agama orang Romawi.
 

Pada mulanya, Goodyear menamakan penemuannya, karet tahan api. Ia menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Karena proses vulkanisasi begitu sederhana, penemuan Goodyear pun dibajak oleh orang lain. Ia pun harus banyak berhutang untuk memerangi para pembajak yang jumlahnya sekitar 600 orang. Pada tahun 1844, ia akhirnya mendapatkan hak paten dari penemuannya. Tetapi, kemenangan terakhirnya melawan pembajak harus didapatkannya setelah berjuang selama 13 tahun, yaitu antara tahun 1839 sampai dengan tahun 1852. Pada tahun 1851, ia meminjam uang sebesar $30.000 untuk mengadakan pameran internasional di London. Ia memamerkan kursi karet, meja karet, permadani karet dan buku yang terbuat dari karet serta perhiasan dari karet. Empat tahun kemudian, Goodyear meminjam uang lagi sebesar $50.000 untuk mengadakan pameran yang sama di Paris. Bahkan ia mendirikan pabrik karet di Perancis, namun pabrik tersebur mengalami kebangkrutan. Ia pun ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara akibat tidak dapat melunasi hutang-hutangnya.
 

Setelah keluar dari penjara dan kembali ke Amerika Serikat, ia meminjam uang lagi untuk mendirikan pabrik karet yang divulkanisir. Ia berharap produksi pabriknya laku keras dan menghasilkan banyak keuntungan. Tapi, para pembajak hasil karyanya ikut berlomba mendirikan pabrik dengan produksi yang sama juga. Sebelum menikmati hasil temuannya, Goodyear pun meninggal dunia pada tanggal 1 Juli 1860 di usianya yang ke-60. Orang lain yang membajak hasil karyanya hidup dengan menikmati keuntungan yang berlimpah-limpah. Atas jasanya, nama Charles Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terbesar di Amerika Serikat.

Sir Frank Whittle

Komodor Udara Sir Frank Whittle, OM, KBE, CB, FRS, Hon FRAeS (1 Juni 1907 - 9 Agustus 1996) adalah seorang British Royal Air Force (RAF) perwira insinyur. Dia dikreditkan dengan inventing independen mesin turbojet (beberapa tahun lebih awal dari Jerman Dr Hans von Ohain) dan dipuji oleh beberapa sebagai bapak jet. 

Dari usia dini Whittle menunjukkan bakat untuk rekayasa dan minat dalam terbang. Bertekad untuk menjadi pilot, dia berhasil mengatasi keterbatasan fisik untuk dapat diterima dalam RAF, di mana kemampuannya membuatnya mendapatkan tempat pada kursus pelatihan perwira di Cranwell. Ia unggul dalam studinya dan menjadi seorang pilot dicapai. Saat menulis tesis di sana ia merumuskan konsep-konsep mendasar yang menyebabkan penciptaan mesin turbojet, mengambil paten pada desain pada tahun 1930. Tentu saja penampilannya di sebuah rekayasa petugas 'membuatnya mendapatkan tempat di program lebih lanjut di University of Cambridge di mana ia lulus dengan Pertama. 

Tanpa dukungan Departemen udara, ia dan dua prajurit pensiunan RAF terbentuk Jets Power Ltd untuk membangun mesin dengan bantuan dari perusahaan Inggris Thomson-Houston. Meskipun dana yang terbatas, prototipe diciptakan, yang pertama berlari pada tahun 1937. Bunga resmi itu akan datang mengikuti keberhasilan ini, dengan kontrak ditempatkan untuk mengembangkan mesin lebih lanjut, tetapi stres terus serius mempengaruhi kesehatan Whittle, akhirnya mengakibatkan terjadinya kerusakan saraf pada tahun 1940. Pada tahun 1944 ketika Jets Power dinasionalisasi ia kembali mengalami gangguan saraf, dan mengundurkan diri dari dewan direksi pada tahun 1946. 

Pada tahun 1948 Whittle pensiun dari RAF dan menerima gelar ksatria. Dia bergabung dengan BOAC sebagai penasihat teknis sebelum bekerja sebagai spesialis rekayasa di salah satu anak perusahaan Shell Oil diikuti oleh posisi dengan Mesin Bristol Aero. Setelah beremigrasi ke AS pada tahun 1976 ia menerima posisi Profesor Riset NAVAIR di Amerika Serikat Akademi Angkatan Laut 1977-1979. Pada bulan Agustus 1996, Whittle meninggal karena kanker paru-paru di rumahnya di Columbia, Maryland.

Robert Fulton

Robert Fulton (14 November 1765 – 24 Februari 1815) adalah seorang insinyur dan penemu yang secara luas dipuji karena mengembangkan kapal uap pertama yang sukses secara komersial. Di tahun 1800 dia ditugaskan oleh Napoleon Bonaparte untuk merancang Nautilus, yang pertama dalam sejarah kapal selam praktis.
Fulton telah  tertarik pada kapal uap pada tahun 1777 ketika ia mengunjungi William Henry dari Lancaster, Pennsylvania, yang sebelumnya belajar tentang mesin  uap James Watt pada kunjungan ke Inggris. Henry kemudian membuat mesin sendiri dan pada tahun 1767 ia telah mencoba meletakkan mesin ke perahu. Eksperimen itu gagal karena kapal tenggelam, tetapi minatnya terus berlanjut.
Pada 1786, Fulton pergi untuk belajar melukis di Paris, dan di sana ia bertemu James Rumsey, yang duduk untuk potret di studio Benyamin Barat di mana Fulton adalah seorang murid. Rumsey adalah seorang penemu dari Virginia yang mengelola sendiri kapal uap pertama di Shepherdstown (sekarang di West Virginia) pada tahun 1786. Pada awal 1793, Fulton mengusulkan rencana untuk kapal bertenaga uap baik Amerika Serikat dan pemerintah Inggris, dan di Inggris ia bertemu dengan Duke of Bridgewater, yang kanal digunakan untuk pengadilan terhadap uap menarik, dan yang kemudian memerintahkan kapal penarik uap dari william Symington. Symington telah berhasil mencoba kapal uap pada 1788, dan tampaknya mungkin bahwa Fulton menyadari perkembangan ini.

Percobaan pertama yang berhasil lari dari sebuah kapal uap telah dibuat oleh penemu John Fitch pada Sungai Delaware pada 22 Agustus 1787, di hadapan delegasi dari Konvensi Konstitusional. Hal ini didorong oleh bank dayung di kedua sisi kapal. Tahun berikutnya Fitch meluncurkan 60 kaki (18 m) perahu diaktifkan oleh mesin uap mengemudi mount beberapa dayung buritan. Mengayuh dayung ini dengan cara yang mirip dengan gerakan kolam kaki bebek. Dengan perahu ini ia membawa tiga puluh penumpang pada berbagai round-trip perjalanan antara Philadelphia dan Burlington, New Jersey.
Fitch diberikan hak paten pada 26 Agustus 1791, setelah pertempuran dengan Rumsey, yang telah menciptakan penemuan serupa. Sayangnya yang baru dibentuk Komisi Paten tidak penghargaan monopoli paten yang luas bahwa Fitch sudah minta, tapi paten jenis modern, untuk desain baru Fitch kapal uap. Ini juga diberikan paten untuk Rumsey dan John Stevens untuk desain kapal mereka, dan hilangnya monopoli menyebabkan banyak di Fitch investor untuk meninggalkan perusahaannya. Sementara perahu mekanis berhasil, Fitch tidak membayar perhatian yang cukup kepada konstruksi dan biaya operasi dan tidak bisa membenarkan manfaat ekonomi navigasi uap. Itu Fulton yang akan mengubah ide Fitch menguntungkan dekade kemudian.
Tahun 1797, Fulton pergi ke Perancis, di mana Claude de Jouffroy telah membuat kapal uap yg beroda kerja pada tahun 1783, dan mulai bereksperimen dengan torpedo kapal selam dan kapal torpedo. Fulton adalah penemu panorama pertama akan ditampilkan di Paris, yang selesai pada 1800. Jalan di mana panorama ditunjukkan masih disebut ” ‘Rue des Panorames’” (Panorama Street) sekarang.
Fulton merancang kerja kapal selam pertama, Nautilus antara 1793 dan 1797, ketika tinggal di Perancis. Dia meminta pemerintah untuk mensubsidi pembangunannya tapi ia menoleh ke bawah dua kali. Akhirnya ia mendekati Menteri Kelautan dirinya sendiri dan pada tahun 1800 diberi izin untuk membangun.
Fulton menyajikan  kapal uap nya untuk Bonaparte pada tahun 1803
Di Perancis Fulton juga bertemu dengan Kanselir Robert R. Livingston yang ditunjuk sebagai Duta Besar AS untuk Prancis pada tahun 1801, dan mereka memutuskan untuk membangun sebuah kapal bersama-sama dan coba jalankan di Seine. Fulton bereksperimen dengan air hambatan dari berbagai bentuk lambung, membuat gambar dan model, dan punya kapal uap dibangun. Pada sidang pertama perahu berlari sempurna, tapi lambung ini kemudian dibangun kembali dan diperkuat, dan pada 9 Agustus 1803, perahu ini dikukus sampai Sungai Seine. Perahu itu 66 kaki (20,1 m) panjang, 8 kaki (2,4 m) beam, dan dibuat antara 3 dan 4 mil per jam (4.8 dan 6.4 km / h) melawan arus.
Pada tahun 1806, Kanselir menikah Fulton keponakan Livingston Harriet (yang adalah putri dari Walter Livingston), dan mereka kemudian memiliki empat anak: Robert, Julia, Mary dan Cornelia.
Pada 1807, Fulton dan Livingston bersama-sama membangun kapal komersial pertama, Steamboat Sungai Utara (kemudian dikenal sebagai Clermont), yang membawa penumpang antara New York City dan Albany, New York. Yang Clermont mampu membuat sekitar 300 mil perjalanan di 62 jam. Dari 1811 hingga kematiannya, Fulton adalah anggota Komisi Canal Erie.
Fulton meninggal pada 1815. Ia dimakamkan di Pemakaman Gereja Trinitas di New York City, bersama dengan Amerika terkenal seperti Alexander Hamilton dan Albert Gallatin.

Benyamin Franklin

Benjamin Franklin (1706-1790) amat sukses dalam kariernya yang terpisah-pisah satu sama lain: bidang bisnis berhasil, bidang ilmu berhasil, bidang sastra berhasil, dan bidang politik pun berhasil. Satu hasil borongan yang langka! Karier bisnis Franklin bagaikan dongeng kuno: dari pedagang rombengan sampai jadi kaya raya. Keluarganya di Boston bukanlah orang berada.

Selaku anak muda di Philadelphia dia betul-betul kempes kantong, tetapi menjelang umur empat puluh tahunan Franklin sudah tersulap jadi jutawan lewat dia punya percetakan, dia punya perusahaan surat kabar, dan dia punya pelbagai usaha lain. Sementara itu, dalam masa senggangnya, dia belajar ilmu dan belajar sendiri empat bahasa asing!

Sebagai ilmuwan, Franklin terkenal dengan dia punya penyelidikan dasar tentang listrik dan cahaya. Berbarengan dengan itu dia juga mencipta pelbagai penemuan yang punya banyak guna, termasuk "tungku Franklin" lensa dengan fokus ganda, dan pistol cahaya. Dua penemuannya yang disebut terakhir masih digunakan orang hingga kini.

Percobaan tulis-menulis Franklin pertama yang berhasil adalah selaku wartawan. Dia terbitkan Poor Richard's Almanac, yang berisi bakat luar biasanya memutar balik potongan-potongan kalimat. (Tak banyak penulis yang meninggalkan begitu banyak ungkapan-uangkapan yang tak terlupakan). Di akhir-akhir hayatnya dia menyusun otobiografinya, sebuah karya termasyhur yang pernah ditulis dan hingga kini masih dibaca dan digemari orang.

Di bidang politik, Franklin berhasil seperti halnya dia juga sukses sebagai administrator (dia menjabat kepala urusan pos untuk daerah-daerah koloni dan di bawah pimpinannya urusan pos menunjukkan keuntungan!); dan selaku legislator (dia terpilih berulang kali di Dewan Perwakilan Rakyat Pennsylvania): sebagai diplomat (dia amat populer dan sukses selaku Duta Besar untuk Perancis dalam masa yang sulit dalam sejarah Amerika). Tambahan pula, dia merupakan salah seorang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat dan kemudian jadi anggota Konvensi Konstitusi.

Masih ada lagi? Masih. Karier kelima Franklin ialah: dia seorang pembangkit semangat dan organisator masyarakat. Misalnya, dia merupakan salah seorang pendiri rumah sakit pertama di Philadelphia. Dia membantu mengorganisir perusahaan pemadam kebakaran dan mendorong hingga berhasil terbentuknya kantor polisi urusan kota, Dia mengorganisir perpustakaan keliling (yang pertama!) dan kelompok masyarakat ilmuwan (juga yang pertama!).

Seperti halnya tiap orang, Franklin juga punya kesulitan-kesulitan dan kekecewaan yang membikin dia punya kalbu sedih. Meski begitu, hidupnya merupakan contoh luar biasa --mungkin yang paling luar biasa dalam sejarah--yang bisa dilakukan seorang manusia. Diberkati oleh kesehatannya yang baik hampir sepanjang umurnya yang delapan puluh empat tahun, Franklin mengalami ihwal hidup yang panjang, menarik, bermanfaat, beragama, dan umumnya bahagia di dunia fana ini.

Ditilik dari semua hal yang telah disebut di atas, tampaknya menarik juga untuk memasukkan Franklin dalam bagian utama buku ini. Tetapi, tak satu pun sumbangannya cukup penting baginya untuk dianggap salah seorang dari seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah. Saya sendiri berpendapat begitu, walau dengan pertimbangan semua perbuatannya itu digabung jadi satu, toh belum cukup juga.

Rene Laennec

René Laennec ( 17 Februari 1781 - 13 Agustus 1826 ) adalah seorang dokter Prancis. Dia menciptakan stetoskop pada 1816, saat bekerja di Necker Hopital dan memelopori penggunaannya dalam mendiagnosa kondisi berbagai dada. 

Ia menjadi dosen di College de Prancis pada 1822 dan profesor kedokteran pada tahun 1823. Janji terakhirnya adalah bahwa Kepala Klinik Medis di Hôpital de la Charite dan Profesor di College de Perancis. Dia meninggal karena tuberkulosis pada tahun 1826.Awal kehidupan dan kepribadian 

Laennec lahir di Quimper (Brittany). Ibunya meninggal karena TBC ketika ia berusia lima atau enam, dan ia pergi untuk hidup dengan grand-paman Laennec Abbe (imam). Pada usia dua belas ia melanjutkan ke Nantes di mana pamannya, Guillaime-François Laennec, bekerja di fakultas kedokteran di universitas. Laennec adalah seorang mahasiswa berbakat, dia belajar bahasa Inggris dan Jerman, dan mulai penelitian medis di bawah arahan pamannya. 

Ayahnya (seorang pengacara) kemudian putus asa dia dari terus sebagai dokter dan René kemudian memiliki periode waktu di mana ia berjalan-jalan di negara itu, menari, belajar Yunani dan menulis puisi. Namun, pada 1799 ia kembali untuk belajar. Laennec belajar kedokteran di Paris di bawah dokter terkenal, termasuk Dupuytren dan Nicolas des Corvisart Marest. Di sana dia dilatih untuk menggunakan suara sebagai alat bantu diagnostik. Corvisart menganjurkan re-introduksi dari [[PERC selama Revolusi Perancis. Laennec adalah seorang Katolik taat. Ia tercatat sebagai orang yang sangat baik dan amal untuk orang miskin menjadi pepatah. 

Penemuan stetoskop
 

Laennec menulis risalah klasik De l'memediasi Auskultasi, diterbitkan pada Agustus 1819Pengantar tersebut berbunyi:

   
"Di tahun 1816, saya berkonsultasi dengan seorang wanita muda bekerja di bawah gejala umum sakit hati, dan dalam yang kasusnya perkusi dan aplikasi tangan itu dari memanfaatkan kecil di rekening gelar besar kegemukan. Metode lainnya hanya disebutkan [auskultasi langsung] yang diberikan tidak dapat diterima oleh usia dan jenis kelamin pasien, kebetulan saya ingat fakta sederhana dan terkenal di akustik,. . . yang besar dengan keunikan yang kita mendengar awal dari pin di salah satu ujung sepotong kayu pada penerapan telinga kita yang lain. Segera, pada saran ini, saya menggulingkan sebuah quire kertas menjadi semacam silinder dan diterapkan salah satu ujung ke wilayah jantung dan yang lain untuk telingaku, dan tidak sedikit terkejut dan senang mendapati bahwa saya sehingga bisa melihat tindakan hati dengan cara yang jauh lebih jelas dan berbeda dari yang saya pernah dapat dilakukan oleh aplikasi langsung dari telinga saya."
Laennec telah menemukan bahwa stetoskop baru lebih unggul dengan metode yang biasanya digunakan menempatkan telinga pada dada, terutama jika pasien kelebihan berat badan. Sebuah stetoskop juga menghindari rasa malu menempatkan telinga terhadap dada seorang wanita.Laennec dikatakan memiliki sekolah terlihat bermain dengan panjang, tongkat berongga di hari-hari menjelang inovasinya.
Anak-anak memegang telinga mereka ke salah satu ujung tongkat sementara ujung tergores dengan jarum, tongkat ditransmisikan dan diperkuat awal. Keterampilan sebagai pemain suling juga mungkin telah mengilhami dirinya. Dia dibangun instrumen pertamanya sebagai 25 cm dengan 2,5 cm silinder kayu berongga, yang kemudian disempurnakan untuk terdiri dari tiga bagian dilepas.
Kerja klinis Nya memungkinkan dia untuk mengikuti pasien dada dari tempat tidur ke meja otopsi. Karena itu ia mampu menghubungkan suara ditangkap oleh instrumen barunya dengan perubahan patologis spesifik dalam dada, dalam efek perintis alat non-invase diagnostik baru. Laennec adalah yang pertama untuk mengklasifikasikan dan membahas istilah rales, ronki, crepitance, dan egophony -. Istilah yang dokter sekarang menggunakan setiap hari selama ujian fisik dan diagnosa [4] Pada Februari 1818, ia menyajikan temuannya dalam berbicara di Academie de Médecin, kemudian menerbitkan temuan itu di tahun 1819.
Laennec frase coined auskultasi memediasi, (mendengarkan langsung) sebagai lawan praktek yang populer pada saat langsung menempatkan telinga di dada (auskultasi langsung). Dia bernama instrumennya stetoskop, dari stethos (dada), dan skopos (pemeriksaan).
Tidak semua dokter mudah memeluk stetoskop baru. Meskipun New England Journal of Medicine melaporkan penemuan stetoskop dua tahun kemudian, pada tahun 1821, sebagai sebagai akhir 1885 seorang profesor kedokteran menyatakan, "Dia yang telah telinga untuk mendengar, biarkan dia menggunakan telinganya dan bukan stetoskop." Bahkan pendiri American Heart Association, LA Connor 1866-1950) membawa saputangan sutra dengan dia ke tempat di dinding dada untuk auskultasi telinga
Laennec sering disebut stetoskop sebagai "silinder," dan ia mendekati kematian hanya beberapa tahun kemudian, ia mewariskan stetoskop sendiri untuk keponakannya, merujuknya sebagai "warisan terbesar dalam hidup saya."
Stetoskop Binaural modern dengan dua buah telinga, diciptakan pada 1851 oleh Arthur Leared. George Cammann menyempurnakan desain instrumen untuk produksi komersial pada tahun 1852, yang telah menjadi standar sejak itu.